Kanker Kepala dan Leher termasuk kanker hidung, lidah dan kanker dasar mulut, kanker tonsil, kanker faring dan laring dan kanker tiroid. Di Singapura, kanker hidung memang lebih dominan namun jumlah terjadinya menurun. Kanker tiroid sedang meningkat, seperti di kebanyakan bagian lain dunia. Kanker lidah dan dasar mulut merupakan kanker yang umum di sub-benua India dan hal ini berkaitan dengan mengunyah buah pinang. Merokok dan mengonsumsi alkohol meningkatkan risiko terkena kanker laring dan faring. Akhir-akhir ini, juga telah ditemukan bahwa Human Papilloma Virus (HPV) menyebabkan kanker amandel dan faring. Virus ini semakin lebih menyebabkan kanker kepala dan leher dibandingkan rokok.
Saya dilatih di beberapa rumah sakit di bagian pusat dan barat London dan saya beruntung memiliki para mentor dalam bidang operasi kanker kepala dan leher yang juga ahli-ahli bedah terkenal di dunia dan para guru yang sangat baik. Mereka adalah Profesor Tony Cheesman di Rumah Sakit Charing Cross yang memicu minat saya terhadap operasi kepala dan leher, dan operasi dasar tengkorak anterior. Profesor David Howard di Rumah Sakit Tenggorokan, Hidung dan Telinga Royal National yang memperkenalkan transoral laser microsurgery (bedah mikro laser transoral) ke Inggris, dan dari beliau saya belajar banyak teknik di bidang ini. Sebagai Senior Registrar di Rumah Sakit Royal Marsden, saya bekerja dengan Mr Peter Rhys-Evans dan Mr Peter Clarke yang ahli bedah onkologi yang sangat hebat. The Royal Marsden adalah rumah sakit kanker tertua di dunia dan menaungi beberapa ahli bedah terbaik di Inggris. Di situlah saya bertemu dengan Profesor William B Coman yang sedang berkunjung dari Rumah Sakit Princess Alexandra di Brisbane, Australia. Unitnya menangani jumlah terbesar kanker kepala dan leher di Australasia dan saya kemudian mengikuti pelatihannya di tahun 2007. Di Princess Alexandra, saya mengembangkan pengetahuan dan keterampilan saya lebih lanjut lagi dalam mengobati kanker rongga mulut dan laringofaring.
Selama masa jabatan saya sebagai Konsultan dan Kepala Bagian Layanan Kanker Kepala dan Leher di Rumah Sakit Tan Tock Seng (TTSH), saya memiliki kesempatan untuk melanjutkan pelatihan saya di bedah robotik. Saya menyelesaikan pelatihan tingkat yang lebih lanjut tentang operasi transoral dengan robot (TORS/transoral robotic surgery) dan tiroidektomi dengan robot di Rumah Sakit
Aspek-aspek kunci untuk mengoptimalkan hasil akhir berkenaan dengan kanker kepala dan leher adalah:
Kanker hidung merupakan hal umum di Asia Tenggara. Singapura mencatat salah satu jumlah kejadian kanker hidung terbanyak di dunia - hanya kedua setelah Hong Kong. Orang-orang dari Cina Selatan (terutama orang-orang Kanton) banyak yang mengalami tumor ini. Makanan yang kaya akan nitrosamin (yang ada dalam makanan asin dan diawetkan) dan infeksi di usia-usia dini yang disebabkan oleh Virus Epstein-Barr (EBV) berkontribusi terhadap kanker ini.
Salah satu masalah dengan kanker hidung adalah bahwa tumor hanya menyebabkan sedikit gejala pada tahap awal penyakit. Ketika semakin parah, kanker ini menyebabkan hidung tersumbat, pendarahan hidung, benjolan leher, tuli dan penglihatan ganda. Kemungkinan dapat bertahan hidup akibat kanker ini terbaik saat didiagnosis dan diobati pada tahap awal. Makanya, diagnosis dini itu penting. Metode terbaik untuk pemeriksaan kanker hidung adalah dengan melakukan endoskopi fleksibel pada hidung dan nasofaring. Narrow band imaging kadang membantu dalam mengidentifikasi lesi/kerusakan awal dan tes darah untuk mengenali penanda-penanda kanker juga berguna, khususnya untuk keluarga
Kanker rongga mulut termasuk kanker lidah, kanker dasar mulut dan gusi. Kanker ini sering terjadi karena iritasi kronis pada lapisan dalam mulut. Oleh karena itu, merokok, mengonsumsi alkohol, mengunyah pinang, gigi tajam dan kondisi-kondisi seperti lichen planus dan Fanconi's Anemia semuanya mungkin menyebabkan kanker-kanker rongga mulut.
Kanker laring dikaitkan erat dengan perokok. Merokok satu bungkus rokok sehari meningkatkan risiko terkena kanker laring sebanyak tujuh kali lipat. Untungnya kanker laring terdeteksi pada tahap awal karena kanker ini menyebabkan suara serak. Kanker laring ketika menjadi besar dapat menyebabkan obstruksi jalan napas dan bunyi napas yang bising (disebut stridor).
Kanker laring tahap awal dapat diobati dengan pengangkatan dengan lewat bedah. Hal ini dapat dicapai secara efektif dengan menggunakan laser Karbon Dioksida (CO2). Kualitas suaranya, meskipun awalnya kurang baik, setara dengan apa yang dapat dicapai dengan radioterapi. Untuk kanker stadium lanjut, radioterapi dengan kemoterapi sering digunakan kecuali pada penyakit yang menyebar yang memerlukan pengangkatan laring. Ini adalah operasi yang disebut laryngectomy (lihat lembar bahan kuliah saya)